Sebuah Rumah Kecil Yang Penuh Sesak

Nasreddin hidup bahagia di sebuah desa tempat ia memiliki beberapa tetanga dekat. Pada suatu hari sesorang tetangga datang rumahnya untuk mengadukan masalahnya.

"Nasreddin, aku sudah tidak tahan lagi. Rumahku terlalu kecil untukku dan keluargaku. Aku harus tinggal bersama istriku, tiga orang anakku, dan ibu mertuaku. Aku merasa hidup di dalam sebuah kaleng kecil. Kami semua tinggal berdesakkan di dalamnya. Kau adalah orang yang bijak. Kau pasti punya jalan keluarnya. Tolong bantu aku,"keluhnya.

"Apa maksudmu,Nasreddin?"
"Berapa ekor kelinci yang kau miliki di kandang?"
"Tanya Nasreddin."
"Apa maksudmu,Nasreddin?"
"BeraPa ekor kelinci yang kau miliki di kandang?"Ulang Nasreddin.
"Bukan kelinci, Nasreddin, tapi orang-orang di keluarga?"jawabny tetangganya bingung.
"Jawab saja pertanyaanku,"jawab Nasreddin.
"Lima ekor,"jawabnya.
"Masukkan mereka kedalam rumahmu,"perintah Nasreddin.

Sang tetangga melakukan apa yang di perintahkan oleh Nasreddin. Keesokan paginya, ia kembali datang ke rumah Nasreddin.

"Rumahmu jadi semakin penuh. Ada tiga orang anak, istriku, ibu mertuaku, dan lima ekor kelinci didalamnya. Aku tak tahan lagi,"keluhnya.
"Berapa banyak kunci yang kau punya diluar?"tanya Nasreddin.
"Dua ekor, kenapa?" " masukkan mereka ke dalam," perintah Nasreddin kepada tetangganya..

Sang tetangga mulai bertanya-tanya, tapi tidak tahu apa lagi yang harus dilakukan, sehingga ia menuruti saran Nasreddin.

Keesokan paginya, sang tetangga kembali datang ke rumah Nasreddin, dengan perasaan sedih.
"Nasreddin, apa yang kau lakukan kepada kami? Istriku mengncam untuk meninggalkanku, ibu mertuaku mangancam ingin membunuhku, dan anak-anakku berteriak-teriak sambil menanggis. Rumahku sangat penuh,kotor, dan berantakan." Nsareddin diam selama beberapa saat kemudian ia berkata , sekrang, keluarkan semua hewan."

Esok paginya , lagi-lagi sang tentangga berkunjung ke rumah Nasreddin.
"Terima kasih, Nasreddin. Kau benar-benar orang bijak. Saranmu berhasil. Sekarang ada begitu banyak ruang di rumahku. Anak-anakku bisa bermain dan kami punya ruangan yang cukup untuk tidur. Semoga Allah swt memberkahimu,"
Nasreddun tersenyum penuh arti.


Terima Kasih Sudah Membaca Artikel Sebuah Rumah Kecil Yang Penuh Sesak Jangan Bosan berkunjung ke blog BahasaRemaja.Com dan Follow Saya .

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Bahasaremajacom

0 Response to "Sebuah Rumah Kecil Yang Penuh Sesak"

Post a Comment

Terimakasih telah membaca artikel yang telah saya berikan. Penulis akan bangga dan mendoakan kebaikan untuk pembacanya :)

Buatlah senang penulis dengan berkomentar :)